A Song Flung Up to Heaven
A Song Flung Up to Heaven adalah buku keenam dalam serial autobiografi karya penulis dan penyair berkebangsaan Amerika Serikat, Maya Angelou. Berlatar waktu 1965 sampai dengan1968, buku ini diawali seperti bagian akhir buku Angelou berjudul All God's Children Need Traveling Shoes, melalui perjalanan Angelou ke Accra, Ghana, di mana dia selama empat tahun, kemudian kembali ke Amerika Serikat. Dua bingkai "peristiwa bencana" merupakan awal dan akhir dari buku ini—pembunuhan terhadap Malcolm X dan Martin Luther King, Jr. Angelou mendeskripsikan betapa dia terpukul dengan peristiwa-peristiwa ini dan perubahan dalam dua negara, serta kehidupan pribadinya, dan bagaimana dia mengatasi segalanya dengan kembali ke rumah. Buku ini diakhir dengan kondisi saat dia berada dalam "ambang karier sastranya", penulisan garis pembuka ke autobiografi pertamanya, I Know Why the Caged Bird Sings.
Pengarang | Maya Angelou |
---|---|
Negara | United States |
Bahasa | English |
Genre | Autobiografi |
Diterbitkan | 2002 (Random House) |
ISBN | ISBN 0-375-50747-7 |
Didahului oleh | All God's Children Need Traveling Shoes |
Diikuti oleh | Mom & Me & Mom |
Sebagaimana yang telah dimulai dalam Caged Bird, dan dilanjutkan melalui serialnya, Angelou masih mempertahankan tradisi panjang autobiografi Afrika-Amerika. Di waktu yang sama, dia sengaja mengupayakan sebuah tantangan struktur biasanya dari autobiografi dengan cara mengkritisi, perubahan, dan perluasan genre. Kebanyakan pembaca sepakat bahwa buku ini dirancang dari serial vignette. Sampai saat Song ditulis pada tahun 2002, enam belas setelah autobiografi sebelumnya, Angelou memiliki pengalaman sangat banyak dan tersohor, serta dikenal sebagai penulis dan penyair. Dia membacakan puisinya, On the Pulse of Morning pada saat pelantikan pertama Bill Clinton sebagai Presiden Amerika Serikat, tahun 1993, menjadi penyair pertama yang mendapatkan kesempatan membaca puisi dalam pelantikan presiden, sejak Robert Frost dalam pelantikan John F. Kennedy' tahun 1961. Dia menjadi dikenal dan menaruh perhatian sebagai seorang pembicara untuk perempuan keturunan kulit hitam. Angelou, seperti dikatakan oleh akademikus Joanne, "tidak perlu diragukan, ..... penulis autobiografi Amerika serikat paling menonjol".
A Song Flung Up to Heaven (2002) merupakan buku keenam dari serial autobiografi karya Maya Angelou, dan pada saat itu, di dunia penerbitan, dianggap sebagai instalasi terakhir. Ini dilengkapi selama 16 tahun setelah publikasi autobiografi sebelumnya, All God's Children Need Traveling Shoes (1986) dan lebih dari tiga tahun setelah penerbitan I Know Why the Caged Bird Sings. Angelou menulis dua kumpulan esei Wouldn't Take Nothing for My Journey Now (1993) dan Even the Stars Look Lonesome (1997), yang oleh penulis Hilton Als disebut sebagai "buku yang bijak" dan "homili-nya dirangkai dengan teks atobiografi". Dia juga melanjutkan penulisan puisinya melalui beberapa koleksi, termasuk The Complete Collected Poems of Maya Angelou (1994).
Bacaan
sunting- Angelou, Maya. (2002). A Song Flung Up to Heaven. New York: Random House. ISBN 0-553-38203-9
- Hagen, Lyman B. (1997). Heart of a Woman, Mind of a Writer, and Soul of a Poet: A Critical Analysis of the Writings of Maya Angelou. Lanham, Maryland: University Press of America. ISBN 0-7618-0621-0
- Lupton, Mary Jane (1998). Maya Angelou: A Critical Companion. Westport, Connecticut: Greenwood Press. ISBN 0-313-30325-8
- McWhorter, John. (2002). "Saint Maya". The New Republic 226, no. 19: 35–41.
- Tate, Claudia (1999). "Maya Angelou: An Interview". In Maya Angelou's I Know Why the Caged Bird Sings: A Casebook, Joanne M. Braxton, ed. New York: Oxford Press. ISBN 0-19-511606-2